Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock

Reorder point adalah titik dimana pesanan dipesan ulang dengan tujuan untuk mencegah kehabisan stok. Faktor utama yang perlu dipertimbangkan dalam perhitungan reorder point adalah perkiraan permintaan dan waktu tunggu pengiriman. Artikel ini akan membahas cara menghitung reorder point tanpa melibatkan safety stock.

Pengertian Reorder Point dan Rumusnya

Reorder point adalah sistem pemantauan persediaan yang mengatur kapan harus melakukan pemesanan ulang barang. Resiko tidak mengatur reorder point dengan baik adalah kehabisan stok, yang dapat menimbulkan kerugian bagi bisnis, seperti kehilangan penjualan dan kerusakan reputasi.



Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock

Salah satu cara mengatur reorder point adalah dengan menggunakan persamaan sederhana seperti berikut:

Reorder Point = Daily Demand x Lead Time

Dalam persamaan tersebut, daily demand adalah rata-rata permintaan per hari, dan lead time adalah waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan setelah melakukan pemesanan.

Pada prinsipnya, perhitungan reorder point tanpa melibatkan safety stock cukup sederhana. Berikut adalah langkah-langkah dalam menghitung reorder point:

  1. Menghitung Daily Demand: Daily demand diperoleh dari rata-rata permintaan per hari. Misalkan, dalam satu bulan, total pengeluaran barang adalah 1500, maka daily demand adalah 1500 dibagi jumlah hari dalam bulan tersebut (misal 30), sehingga daily demand adalah 50.

  2. Menentukan Lead Time: Lead time dihitung berdasarkan waktu yang dibutuhkan pemasok untuk memenuhi pesanan. Misalkan lead time adalah 5 hari.

  3. Menghitung Reorder Point: Setelah mendapatkan nilai daily demand dan waktu lead time, tinggal mengalikannya untuk mendapatkan reorder point. Jadi, menggunakan contoh di atas, reorder point adalah 50 (daily demand) dikalikan 5 (lead time), yaitu 250.

Jadi, berdasarkan contoh di atas, reorder point yang ideal adalah 250. Artinya, saat jumlah persediaan mencapai 250, pemilik bisnis atau manajer harus segera melakukan pemesanan ulang barang.

Ada baiknya perhitungan ini dilakukan secara berkala, seiring dengan perubahan pola permintaan dan variasi dalam lead time. Tetap memonitor dan melakukan penyesuaian reorder point adalah kunci dalam menjaga optimalitas persediaan dan meminimalkan risiko kehabisan stok.

Namun, perlu digarisbawahi bahwa perhitungan ini tidak melibatkan safety stock. Oleh karena itu, perhitungan ini paling cocok untuk bisnis dengan permintaan yang stabil dan lead time pengiriman yang konsisten. Jika ada fluktuasi dalam permintaan maupun lead time, metode ini mungkin tidak cukup untuk menjaga stok agar tetap optimal. Dalam kasus seperti itu, pemakaian safety stock perlu dipertimbangkan.

Posting Komentar untuk "Cara Menghitung Reorder Point Tanpa Safety Stock"