Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Audit, Jenis dan Tujuannya dalam Akuntansi

Pengertian Audit - Pihak dalam perusahaan pasti mengetahui pentingnya pengertian audit bagi keberlangsungan perusahaan. Audit memiliki peran yang sangat krusial untuk melihat catatan keuangan suatu perusahaan.

Salah satu hal yang paling penting dalam perusahaan adalah mengenai keuangan. Setiap transaksi dan aset yang dimiliki perusahaan harus dimasukkan ke dalam laporan keuangan. Selanjutnya, perlu dilakukan audit untuk memeriksa kesesuaian laporan keuangan dengan transaksi yang dilakukan.

Pengertian Audit



Secara umum audit dapat dijelaskan sebagai sebuah pemeriksaan yang dilakukan secara sistematis dan kritis oleh pihak yang melakukan, memiliki sifat independen terhadap laporan keuangan dan catatan pembukuan yang telah disusun oleh manajemen. 

Audit memiliki tujuan untuk menunjukkan pendapat tentang kewajaran dari suatu laporan keuangan. Sehingga, audit memiliki kaitan yang erat dengan cara menghimpun serta mengevaluasi secara sistematis, objektif dan sesuai standar yang memiliki kriteria tertentu.

Jenis Audit

Audit bisa menjadi ke dalam dua kategori, yaitu audit yang dilakukan menurut pemeriksaan dan audit berdasarkan luas lingkup pemeriksaan. Jenis-jenis audit berdasarkan dua kategori, yaitu:

1. Jenis Audit Berdasarkan Pemeriksaan

Jenis audit yang termasuk ke dalam jenis audit berdasarkan pemeriksaan terdapat empat jenis. Penjelasan mengenai jenis audit berdasarkan pemeriksaan, yaitu:

· Audit laporan keuangan

Jenis audit ini mencakup cara menghimpun serta mengevaluasi bukti laporan atas permintaan klien. Pihak yang melakukan audit merupakan pihak eksternal yang datang dari luar perusahaan.

· Audit kinerja

Audit kinerja biasanya dilakukan di instansi pemerintah untuk menentukan ekonomis, efektifitas, serta efisiensi dengan memperhatikan manfaat dan biaya bagi perusahaan tersebut. 

Dalam audit kinerja dapat dilihat apakah kegiatan yang dilakukan bisa menggunakan biaya yang murah dengan memperhatikan manfaat yang diberikan untuk masyarakat. 

Apabila biaya yang digunakan murah namun tidak bisa memberikan manfaat, maka program dianggap memiliki kinerja yang buruk.

· Audit operasional

Audit operasional mencakup penelaah dari beberapa hal mulai dari prosedur sampai metode operasi dalam organisasi. Hal tersebut dilakukan untuk melihat efektifitas dan efisiensi suatu pekerjaan. 

Ketika audit telah selesai, auditor akan memberi saran serta pengarahan untuk manajemen mengenai cara perbaikan prosedur serta manajemen yang ada di perusahaan.

· Audit ketaatan

Audit ketaatan dilakukan dengan tujuan untuk mempertimbangkan kebenaran terhadap klien dalam mengikuti suatu aturan atau prosedur yang ada dan telah ditetapkan oleh seseorang yang memiliki otoritas lebih tinggi. 

Audit ketaatan dapat menentukan apakah pelaku akuntansi perusahaan yang bersangkutan telah mengikuti prosedur atau belum.

2. Jenis Audit Berdasarkan Luas Lingkup Pemeriksaan

Terdapat dua jenis audit jika dikelompokkan berdasarkan luas lingkup pemeriksaan. Penjelasan mengenai jenis audit menurut luas lingkup pemeriksaan, yaitu:

· Audit Umum

Audit umum atau yang lebih dikenal dengan istilah general audit merupakan audit yang dilakukan untuk memberikan pendapat tentang kewajaran suatu laporan keuangan secara mendetail dan menyeluruh. 

Audit umum biasanya dilakukan oleh auditor independen yang dilakukan sesuai dengan standar profesional dan kode etik akuntan publik.

· Audit khusus

Audit khusus adalah audit yang dilakukan secara terbatas dalam lingkup yang lebih kecil. Biasanya, audit khusus ini dilakukan atas permintaan suatu perusahaan yang ingin melihat hal tertentu. 

Contohnya, perusahaan menginginkan audit yang dilakukan pada divisi keuangan khusus untuk melihat laporan kas perusahaan untuk periode tertentu.

Tujuan Audit

Pelaksanaan audit memiliki manfaat yang sangat besar bagi perusahaan. Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya audit memiliki tujuan. Secara umum, tujuan dari dilakukannya audit yaitu:

· Ketepatan atau Accuracy

Audit dilakukan dengan tujuan untuk memastikan saldo perkiraan serta transaksi yang sudah dicatat sesuai dengan perhitungan, jumlah, klasifikasi, dan pencatatan yang benar.

· Kelengkapan atau Completeness

Agar meyakinkan jika transaksi yang dilakukan sudah dicatat dan dimasukkan dalam jurnal secara aktual.

· Penilaian atau Valuation

Audit dilakukan untuk memastikan bahwa prinsip akuntansi secara umum sudah dilakukan dengan benar dan sesuai.

· Eksistensi atau Existence

Agar memastikan bahwa kewajiban serta aset yang ada tercatat dengan baik apabila ada kejadian pada tanggal tertentu atau eksistensi. Sehingga, catatan transaksi yang ada asli dan tidak fiktif.

· Ketepatan atau Accuracy

Salah satu tujuannya adalah memastikan semua transaksi dicatat. Pencatatan transaksi haru dilakukan pada tanggal yang sesuai dan rincian yang terdapat dalam saldo akun sesuai dengan angka yang dimasukkan dalam buku besar. Selain itu, penjumlahan saldo juga harus tepat.

· Klasifikasi atau Classification

Memastikan transaksi yang terjadi tercatat dalam jurnal dengan klasifikasi yang tepat dan sesuai. Apabila berhubungan dengan saldo, artinya angka yang dimasukkan dalam daftar klien sudah dikelompokkan dengan benar.

· Pengungkapan atau Disclosure

Meyakinkan jika saldo akun serta persyaratan pengungkapan sudah disajikan dan dijelaskan secara wajar dalam laporan keuangan di dalam isis serta catatan kaki laporan keuangan.

· Pisah Batas atau Cut Off

Transaksi yang dilakukan dalam waktu yang dekat dengan tanggal neraca harus dipastikan dicatat pada periode yang sesuai. Terkadang terdapat transaksi yang salah saji, termasuk transaksi yang terjadi mendekati akhir dari periode akuntansi tertentu.

Manfaat Audit

Aktivitas audit memiliki peran yang berguna dalam menambah integritas laporan keuangan. Laporan keuangan menjadi sesuai dan akurat sehingga dapat digunakan oleh pihak luar yang berhubungan dengan perusahaan, misalnya pemerintah, pemegang saham, kreditor, dan pihak lainnya.

Audit juga dapat mencegah terjadinya penipuan atau penggelapan dana yang dilakukan oleh manajemen perusahaan yang bersangkutan. Selain manfaat tersebut, manfaat audit lainnya adalah:

  1. Memberikan dasar yang meyakinkan pihak kreditur dan mitra perusahaan dalam memberikan keputusan mengenai pemberian kredit.
  2. Menyiapkan penyimpangan dan kesalahan moneter yang terdapat dalam catatan keuangan.
  3. Membuka peluang masuknya sumber pembiayaan dari pihak eksternal.
  4. Memberikan dasar untuk meyakinkan pelanggan.
  5. Memberikan dasar yang meyakinkan perusahan asuransi, perbankan, investor, dan pihak lainnya dalam menentukan syarat pembelian, penjualan, bahkan penggabungan perusahaan.
  6. Memberikan tambahan mengenai kejelasan yang independen dalam hal jaminan serta ketelitian dari laporan keuangan perusahaan.

Standar Pelaksanaan Audit

Pengertian audit harus dilaksanakan dengan standar yang sudah ada. Terdapat dua standar pelaksanaan audit, standar umum dan standar pekerjaan lapangan:

1. Standar Umum

- Pihak yang melakukan audit adalah seseorang yang memiliki keahlian dan pelatihan teknis yang cukup sebagai seorang auditor, bukan hanya sebagai akuntan saja. Auditor berjumlah satu orang atau lebih.

- Ketika melakukan audit dan menyusun laporan, auditor harus memakai kemahiran profesional dengan seksama dan cermat.

- Dalam setiap hal yang berhubungan dengan ikatan, auditor harus selalu bisa bersikap secara objektif dan profesional tidak memihak satu pihak, sehingga tidak ada kecurigaan kerja sama yang timbul.

2. Standar Lapangan

- Pekerjaan audit perlu dilakukan dengan sebaik mungkin. Apabila membutuhkan asisten maka harus disupervisi dengan semestinya.

- Ketika menyerahkan laporan maka auditor harus memberikan pernyataan yang menyatakan pendapat tentang laporan keuangan secara keseluruhan. Apabila pendapat secara keseluruhan tidak dicantumkan maka auditor tidak bisa menyatakannya.

- Pengungkapan atau penyampaian hal penting yang terdapat di laporan keuangan harus memadai, kecuali jika dinyatakan lain pada laporan auditor.

- Saat terdapat penyusunan laporan yang bermasalah atau tidak konsisten, maka pada laporan auditor harus ditunjukkan secara jelas agar bisa diperbaiki.

Auditor perlu mengetahui dengan jelas pengertian audit yang sebenarnya. Sehingga, auditor dapat melakukan tugasnya sesuai dengan aturan dan kode etik yang berlaku. Selain itu, perusahaan juga harus sadar untuk melakukan audit secara rutin pada periode-periode akuntansi tertentu.

Posting Komentar untuk "Pengertian Audit, Jenis dan Tujuannya dalam Akuntansi"